AKIBAT mundurnya 3 klub dari kontes Indonesia Super League (ISL), praktis kini persaingan akan semakin longgar. Selain hanya memperebutkan trofi juara, dan siapa klub yang akan mewakili Indonesia di pentas Asia, persaingan di tingkat bawah untuk menentukan tim terdegradasi juga tak seketat musim sebelumnya.
Dengan 15 klub tersisa, ISL musim ini sudah memastikan 3 tempat lowong bagi tim Divisi Utama untuk naik kasta musim depan. Satu tempat yang tersisa dari jalur play off degradasi juga dinilai tak terlalu ramai, karena meski finish di urutan terakhir, kesempatan tetap berlaga di ISL musim depan juga terbuka karena hanya akan berhadapan dengan klub yang menempati urutan keempat Divisi Utama.
“Saya pikir kompetisi kali ini akan kurang greget karena hanya mencari juara dan tim yang ke play off degradasi. Bisa dikatakan persaingan musim ini sudah tidak terlalu ketat,” ujar Jamal Al Rasyid, manajer Persiba.
Sesuai manual liga, kompetisi musim ini akan tetap berjalan dengan 15 klub. Imbas dari mundurnya 3 klub, hanya pada perolehan poin. Pasalnya semua pertandingan yang melibatkan Persema, Persibo dan PSM Makassar akan dihapuskan.
Yang paling menderita dengan kondisi ini adalah Bontang FC yang terjun bebas ke posisi terakhir, peringkat ke-15, dengan mengantongi poin 1. (lihat grafis). Sementara Persiba, mendapat sedikit keuntungan karena posisinya terkatrol dari peringkat ke-8 menjadi posisi 5, dengan 12 poin.
“Memang kami merasa sangat tertekan dengan penghapusan poin ini. Karena kami akan melakukan pertandingan layaknya di awal musim, tapi dengan beban mengejar tim-tim lain,” ujar Andi Satya Adi Saputra, manajer Bontang FC.
Sementara Persisam, posisinya juga tidak terlalu bagus. Pengurangan 3 poin, hasil kemenangan atas Persema, membuat Pesut Mahakam berada di peringkat 13, dengan poin 4. (obi
0 komentar:
Posting Komentar