BALIKPAPAN – Sikap tegas yang diharapkan bisa ditunjukkan PT Liga Indonesia (PT LI) terkait mundurnya 3 klub Indonesia Super League (ISL), ternyata tidak terbukti. Persiba dan Bontang FC yang mengirimkan wakil padamanager meeting, Senin (3/1) lalu menilai PT LI bersikap layaknya banci.
Nada keras itu muncul dari Manajer Persiba, Jamal Al Rasyid. Sebenarnya ia berharap PT LI memberikan keputusan tegas terkait mundurnya Persema, Persibo, dan PSM Makassar dari kancah ISL. “Kami, dan semua klub ISL sudah sangat dirugikan dengan mundurnya tiga klub itu. Tapi PT Liga seolah mau berdiri di dua tempat, dengan berharap tiga klub itu mau kembali lagi ke ISL. Kalau memang sudah melayangkan surat pengunduran diri, kenapa tidak langsung dijawab,” ujarnya.
Kejengkelan Jamal muncul setelah PT LI memberikan tenggat waktu hingga Jumat (7/1), agar tim yang mundur itu bersedia kembali ke ISL. “Kalau mereka mau kembali, terus sanksi apa yang akan diberikan.
Daripadanggantung seperti ini, kenapa tidak langsung dijatuhkan sanksi tegas,” ujarnya.
Jamal mencontohkan, sikap tegas pernah ditunjukkan pengelola kompetisi saat Putra Samarinda mundur dari kompetisi. Kala itu Pusam (Persisam) langsung mendapat jawaban dari pengelola kompetisi dan didegradasi. “Kenapa sekarang masih harus menunggu? Dulu, Persisam langsung mendapat sanksi tegas, tapi kenapa sekarang ada pengecualian. Sikap seperti ini yang tidak kami inginkan,” tutur Jamal.
Kekecewaan serupa juga dilontarkan Manajer BFC, Andi Satya Adi Saputra. “Pengunduran pemberian sanksi membuat kami bertanya-tanya. Apa agenda yang akan dilakukan PT Liga selama tenggat waktu itu,” ujarnya.
Memang, selain dua klub Kaltim itu, ke-15 perwakilan klub yang mengikuti manager meeting di Hotel Gran Melia juga menyayangkan sikap mendua dari PT LI. “Bukan hanya saya, semua peserta yang datang juga menyayangkan sikap seperti itu. Selain menunjukkan ketidaktegasan, PT LI juga seolah tidak menganggap keberadaan 15 klub, dan lebih mementingkan 3 klub yang mundur itu. Padahal mereka sudah tidak mau bergabung dengan ISL. Keperlua kompetisi kan bukan hanya masalah tim yang mundur, tapi agenda lain masih banyak yang harus diselesaikan,” tuturnya. (obi)
0 komentar:
Posting Komentar