Oleh Arie Harmani Ali (Ad-3) BALIKPAPANER'S - Ditengah euforia kebangkitan skuad beruang madu meraih kemenangan dramatis 3-2 atas PSPS Pekanbaru, ada sebagian Persibamania yang justru bersedih menyaksikan laga di malam minggu tadi (5/2).
Tidak lain dan tidak bukan mengenai kualitas lapangan Stadion Persiba Balikpapan, hampir "satu juta" lebih pasang mata pencinta sepakbola indonesia melalui siaran langsung ANTV menyaksikan buruknya tekstur lapangan yang menjadi home base Persiba Balikpapan.
Faktor hujan yang belakangan ini selalu mengguyur kota balikpapan menjadi salah satu penyebab mengapa lapangan menjadi becek dan tergenang air. Terlebih seringnya lapangan dipergunakan untuk pertandingan serta tempat berlatih, membuat rumput mati dan permukaan tanah menjadi lumpur. Tak heran jika saat disaksikan di stasiun televisi, lapangan berwarna coklat, bukan sebagaimana mestinya berwarna hijau segar.
Ditengah mendesaknya kebutuhan stadion baru, baru-baru ini dikabarkan justru pembangunan stadion Batakan yang digadang-gadang sejak beberapa tahun belakangan ini bakal menjadi home base Persiba Balikpapan kembali terhambat akibat tidak ada titik temu antara pemkot dengan warga pemilik lahan. Peletakan batu pertama pun belum bisa dilakukan, hal ini lah yang menjadi suatu keprihatinan Persibamania.
"Mau sampai kapan kita nonton di lapangan yang berkubang seperti ini, malu kita disaksikan satu Indonesia, seharusnya pembangunan Stadion bisa cepat diselesaikan" geram Padli, salah satu penonton yang menyaksikan laga kemarin malam.
Gerutu-gerutu masyarakat bisa dimaklumi karena janji-janji pemerintah daerah sudah di publikasikan melalui media massa sejak 2-3 tahun belakangan ini. Akan tetapi selalu terjadi tarik ulur yang entah sampai kapan terealisasikan. "Kami mengerti stadion ini sangat ditunggu-tunggu dan kami terus menginformasikan progres pembangunannya,” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan Sri Sutantina kepada salah satu koran lokal di Balikpapan.
Cerita klasik terhambatnya pembangunan disebabkan masih adanya sebagian lahan yang terkendala pembebasannya. Dikatakan, dalam pembebasan lahan dan ganti rugi, pemkot juga terikat pada aturan. Terutama, soal harga tanah yang sesuai dengan nilai jual objek pajak.
Pertanyaannya? Sampai kapankah "cerita" ini akan terus berlanjut, tarik ulur tentunya akan memakan waktu dan depresiasi stadion tua di jalan parekesit yang notabene nya pinjaman dari PT.Pertamina akan terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan Persiba Balikpapan akan kembali menjadi tim musafir jika PSSI hanya bisa diberikan sketsa stadion Batakan tanpa ada nya pembangunan yang real.
Tidak lain dan tidak bukan mengenai kualitas lapangan Stadion Persiba Balikpapan, hampir "satu juta" lebih pasang mata pencinta sepakbola indonesia melalui siaran langsung ANTV menyaksikan buruknya tekstur lapangan yang menjadi home base Persiba Balikpapan.
Faktor hujan yang belakangan ini selalu mengguyur kota balikpapan menjadi salah satu penyebab mengapa lapangan menjadi becek dan tergenang air. Terlebih seringnya lapangan dipergunakan untuk pertandingan serta tempat berlatih, membuat rumput mati dan permukaan tanah menjadi lumpur. Tak heran jika saat disaksikan di stasiun televisi, lapangan berwarna coklat, bukan sebagaimana mestinya berwarna hijau segar.
Ditengah mendesaknya kebutuhan stadion baru, baru-baru ini dikabarkan justru pembangunan stadion Batakan yang digadang-gadang sejak beberapa tahun belakangan ini bakal menjadi home base Persiba Balikpapan kembali terhambat akibat tidak ada titik temu antara pemkot dengan warga pemilik lahan. Peletakan batu pertama pun belum bisa dilakukan, hal ini lah yang menjadi suatu keprihatinan Persibamania.
"Mau sampai kapan kita nonton di lapangan yang berkubang seperti ini, malu kita disaksikan satu Indonesia, seharusnya pembangunan Stadion bisa cepat diselesaikan" geram Padli, salah satu penonton yang menyaksikan laga kemarin malam.
Gerutu-gerutu masyarakat bisa dimaklumi karena janji-janji pemerintah daerah sudah di publikasikan melalui media massa sejak 2-3 tahun belakangan ini. Akan tetapi selalu terjadi tarik ulur yang entah sampai kapan terealisasikan. "Kami mengerti stadion ini sangat ditunggu-tunggu dan kami terus menginformasikan progres pembangunannya,” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan Sri Sutantina kepada salah satu koran lokal di Balikpapan.
Cerita klasik terhambatnya pembangunan disebabkan masih adanya sebagian lahan yang terkendala pembebasannya. Dikatakan, dalam pembebasan lahan dan ganti rugi, pemkot juga terikat pada aturan. Terutama, soal harga tanah yang sesuai dengan nilai jual objek pajak.
Pertanyaannya? Sampai kapankah "cerita" ini akan terus berlanjut, tarik ulur tentunya akan memakan waktu dan depresiasi stadion tua di jalan parekesit yang notabene nya pinjaman dari PT.Pertamina akan terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan Persiba Balikpapan akan kembali menjadi tim musafir jika PSSI hanya bisa diberikan sketsa stadion Batakan tanpa ada nya pembangunan yang real.
0 komentar:
Posting Komentar