Aldo Barreto Keberatan Gaji Dibatasi

Pemain bintang Persiba Balikpapan Aldo Baretto keberatan dengan regulasi PSSI tentang pembatasan gaji pemain. Tidak hanya keberatan, regulasi tersebut menurut pemain asal Paraguay itu akan menuai protes dari klub-klub sepakbola Indonesia. "Pastilah tidak setuju dan semua klub tidak akan setuju dengan PSSI," ujar Aldo melalui telepon selulernya di Paraguay, Rabu (17/8/2011) malam.

Peraih topskor Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 itu menjelaskan seharusnya kebijakan gaji tidak harus diintervensi. Itu adalah hak klub dan pemain megatur masalah gaji. Bila terjadi kata sepakat maka klub bisa menuntut performa sebaik mungkin kepada pemain. Begitupula dengan pemain yang mampu tampil maka akan menerima haknya dengan tepat waku tanpa dipengaruhi pihak-pihak lain.

Aldo dengan banderol termahal di Indonesia itu menyatakan pembatasan Rp 900 juta bagi pemain asing berakibat fatal. Kompetisi Indonesia bakal ditinggalkan pemain-pemain asing. Sebab pemain asing dengan bilai banderol yang sudah disepakati tidak menerima utuh. Sebab pemain harus memberi fee kepada agen yang membawanya. Dan fee tersebut nilainya sangat besar. "Tidak sepenuhnya kita terima sesuai kontrak, karena kebutuhan saya di Indonesia banyak mulai dari bayar ke agen, kontrak rumah dan lain-lain," katanya.

Ia berharap PSSI kembali merevisi kebijakan tersebut sebelum diputuskan. Karena jerih payah pemain berlaga di lapangan menurutnya harus diharga setimpal. Termasuknilai kontrak pemain lokal. Aldo menganggap nilai kontrak dibatasi Rp 500 juta bagi pemain lokal sangat tidak masuk akal. Karena selama ini banyak pemain bintang Indonesia memiliki nilai kontrak selangit. Dan itu akan mempengaruhi pemain-pemain bintang Indonesia bermain di negara lain. (bay/Tribunkaltim)

Read Full story