![](http://4.bp.blogspot.com/-D_4icAnc28o/T7_QrR3yz8I/AAAAAAAABdc/tg1BQsQIfbY/s200/ps.jpg)
"Saya marah karena pemain saya terluka terkena kembang api. Itu terjadi setelah pertandingan selesai," kata Peter, Kamis (24/5).
Sebelum jumpa pers, Peter sempat menunjukkan kekecewaan didepan wartawan sesaat sebelum menuju locker room tim Persiba Balikpapan. "Apakah ini pertandingan yang fair," ucap Peter.
Menanggapi jalannya pertandingan Derby Kaltim sendiri, Peter-Schaller memuji penampilan kedua tim di lapangan hijau. Peter mengungkapkan, keberhasilannya ini setelah ia menerapkan strateginya agar mengusai di lini tengah. Kata dia, pemainnya berhasil mengatasi permainan lini tengah dan memaksa pemain Persisam melakukan umpan crossing.
"Saya sudah mengantisipasi permainan Persisam, mereka kuat di lini tengah, maka dari itu saya gunakan strategi supaya mereka bermain di sektor sayap yang mudah bagi pemain kami untuk mengantisipasi," jelas Hans.
Sementara bagi Pelatih Persisam Misha Radovic, kekalahan kali ini tidak membuatnya serta merta menyalahkan pemain yang memiliki banyak peluang emas terciptanya gol.Misha mengakui pemainya sudah berupaya maksimal untuk mencapai kemenangan, namun sayangnya usaha 2 x 45 menit para pemainya tidak membuahkan hasil.
"Saya ucapkan selamat untuk Persiba, namun demikian saya juga memberikan aplaus untuk para pemain saya yang telah berjuang pantang menyerah sepanjang pertandingan," tutur pelatih asal Serbia itu.
Misha menilai buntunya upaya para pemainya menciptakan gol, karena para pemain Persiba tampil sangat disiplin sepanjang pertandingan."Kami bermain tidak dalam kondisi fresh karena jeda waktu yang minim. Tapi inilah sepakbola, kadang kita mengontrol permainan, kadang tidak. Masih ada kelemahan yang sangat perlu dibenahi di laga mendatang," tandas Misha.(Gk-47)
0 komentar:
Posting Komentar